Jumat, 17 Juni 2016

MANAJEMEN SDM YAKULT


PENGELOLAAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PT Yakult Indonesia Persada di Surabaya (Jawa Timur)



LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
Diajukan Kepada
Universitas Semarang
Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh
Kurikulum pada Fakultas Ekonomi



OLEH
MELY NOVITA SARI
B.131.13.O236


UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI  JURUSAN MANAJEMEN
2016



LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)



PENGELOLAAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PT Yakult Indonesia Persada di Surabaya (Jawa Timur)


OLEH
MELY NOVITA SARI
NIM : B.131.13.0236



UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
2016


LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

PENGELOLAAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PT Yakult Indonesia Persada di Surabaya (Jawa Timur)


Dipersiapkan dan disusun oleh
MELY NOVITA SARI
NIM : B.131.13.0236

Telah diujikan pada tangga 11 JUNI 2016

Dosen Pemimbing

Dra. NURHIDAYATI, MM

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah diterima
Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh kurikulum pada
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Jurusan Manajemen
Tanggal 11 JUNI 2016


Ketua Jurusan


Adijati Utaminingsih, SE, MM



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya sehingga laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat diselesaikan. Kegiatan KKL ini dilaksanakan pada 24 Mei 2016 di PT Yakult Indonesia Persada di Surabaya (Jawa Timur).
 Dalam penulisan laporan KKL ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang secara langsung dan tidak langsung membantu menyelesaikan penulisan laporan KKL ini, dengan segala ketulusan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.      Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan perlindungan-Nya
2.      Para dosen pendamping yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
3.      Keluarga penulis yang senantiasa memberikan doa
4.      Semua rekan yang ikut terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan KKL
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari sempurna tapi penulis akan berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang diberikan sangat berharga dalam penyelesaian laporan KKL ini sehingga menjadi lebih baik . Terakhir, penulis berharap agar laporan KKL ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.



Semarang,   11  Juni 2016


Mely Novita Sari




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................           i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................           ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................            .           iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................            .           iv
BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................................          1
A.    Latar Belakang Masalah .................................................................................           1
B.     Rumusan Masalah ..........................................................................................            2
C.     Tujuan Penulisan ............................................................................................            2
D.    Manfaat Penulisan  .........................................................................................           2
BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................................          3         
BAB III: METODE PENULISAN LAPORAN KKL ...............................................         8
A.    Lokasi / Objek KKL .......................................................................................           8
B.     Jenis Data .......................................................................................................            9
C.     Teknik Pengumpulan Data ............................................................................             9
BAB IV.HASIL KKL DAN PEMBAHASAN .........................................................          .           10
A.    Gambaran Umum ...........................................................................................            11
B.     Deskripsi dan Analisis Data ..........................................................................             13
BAB V. KESIMPULAN ...........................................................................................                       17
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................            18










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menghadapi persaingan bisnis yang semakin keras dan tajam serta sangat kompetitif seperti sekarang ini, penguasaan teknologi, keunggulan di bidang produk dan jasa yang ditawarkan, serta ketersediaan sumber daya manusia (SDM) menjadi obyek untuk dapat berperan serta dalam persaingan pasar. Semua itu hanya akan diperoleh apabila sebuah perusahaan memiliki keunggulan Sumber Daya Manusianya. Setiap perusahaan dituntut agar mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola dengan baik. Mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, potensial, profesional dan berkualitas dengan kinerja yang tinggi sangat diperhatikan perusahaan untuk menghadapi tantangan global dan perubahan teknologi yang pesat dalam kancah ekonomi dunia.
Untuk dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas atau yang bermutu tinggi salah satu caranya adalah dengan diadakannya program pelatihan. Pelatihan memegang peranan penting untuk meningkatkan pengetahuan, Ketrampilan dan sikap sumber daya manusia, khususnya karyawan dunia industri atau dunia usaha sehingga menjadi sumberdaya yang berkualitas. Kondisi ini semakin diperlukan karena Indonesia telah memasuki era pasar bebas, di mana perdagangan atau bisnis sudah tidak mengenal batas Negara lagi. Negara lain dapat dan diperbolehkan membawa SDM-nya sendiri apabila SDM yang tersedia di Indonesia kurang atau tidak berkualitas sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Hal ini merupakan
pukulan berat bagi SDM yang ada di Indonesia apabila mereka tidak dipersenjatai oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik, karena sejarah memang telah menunjukkan bahwa faktor yang paling menentukan keberhasilan suatu bangsa bukan pada kekayaan alam yang dimilikinya, melainkan kualitas SDM-nya. Bukti ini tercermin dari keberhasilan Negara seperti Jepang, Singapura, Korea, Hongkong, maupun Taiwan. Kebijaksanaan negara-negara tersebut pada dasarnya adalah mengembangkan SDM berkualitas unggul yang mampu menguasai berbagai bidang IPTEK dan keterampilan serta keahlian professional yang dibutuhkan untuk memacu peningkatan nilai tambah berbagai sektor industri dan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Agar perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang maka langkah-langkah yang harus diambil antara lain:
  1. Meningkatkan kualitas SDM agar dapat bekerja lebih professional.
  2. Berusaha memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
  3. Pembinaan dan pendayagunaan SDM harus secara konsepsional.
  4. Berusaha menciptakan keseimbangan SDM sebagai obyek maupun subyek.
  5. Oleh karena ciri khas usaha industri adalah padat modal, padat teknologi serta padat resiko, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang profesional untuk mengantisipasi setiap perubahan yang dikarenakan oleh pengaruh baik internal maupun eksternal.
Dengan demikian cukup jelas bahwa betapa pentingnya pelatihan dalam menyiapkan SDM yang profesional dalam bidangnya, apalagi di era global yang tidak dapat dihindari lagi karena penuh dengan perubahan dan persaingan. Peningkatan SDM dewasa ini merupakan salah satu sasaran utama program pengembangan perusahaan, sebab keberhasilan dan kegagalan perusahaan antara lain tergantung pada kualitas SDM. Oleh karena itu meningkatkan SDM merupakan salah satu tantangan perusahaan di bidang pengembangan SDM.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana cara  PT. Yakult Indonesia Persada mengelola manajemen sumber daya manusia

C.     Tujuan Penulisan Laporan
Setiap langkah yang diambil seseorang ataupun organisasi pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dari pembuatan laporan KKL ini adalah untuk mengetahui lebih dekat tentang manajemen sumber daya manusia yang ada pada PT Yakult Indonesia Persada Surabaya- Jawa Timur.

D.    Manfaat Penulisan Laporan
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan KKL ini adalah sebagai berikut:
  1. Mahasiswa memperoleh pengalaman yang berharga selama perjalanan
  2. Mahasiswa dapat mengetahui langsung keadaan PT Yakult Indonesia Persada Surabaya- Jawa Timur
  3. Mahasiswa dapat mengetahui Manajemen Sumber Daya Manusia PT Yakult Indonesia Persada Surabaya- Jawa Timur
  4. Mahasiswa dapat meningkatkan rasa kebersamaan antar mahasiswa
BAB II
LANDASAN TEORI

ü  Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2012:12) tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha, karyawan, dan pemimpin. Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung laba yang dicapai perusahaan tersebut. Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai. Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggungjawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

ü  Manajemen SDM
Menurut Hasibuan (2002:10) MSDM adalah ilmu seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Manajemen sumber daya manusia pada hakekatnya adalah penerapan manajemen, khususnya untuk sumber daya manusia. Sedarmayanti (2009:5) menyimpulkan pengertian manajemen sumber daya manusia dari beberapa sumber bahwa :
“Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat... Manajemen sumber daya manusia adalah: sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi”.
Tujuan utama manajemen sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan. Hal tersebut dikarenakan semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan, tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi bersangkutan (Sedarmayanti, 2007:6)



ü  Perencanaan SDM
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa “perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi.”
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa “perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat.”
Perencanaan SDM tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kebutuhan masing-masing departemen dan untuk ketepatan perencanaan dalam mengisi berbagai karyawan di perusahaan.

ü  Rekrutmen SDM
Rekrutmen merupakan hal yang penting dalam pengadaan tenaga kerja. Rekrutmen dapat dikatakan berhasil, maka akan banyak berdatangan para pelamar yang memasukkan lamarannya ke perusahaan tersebut, sehingga peluang perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan bermutu semakin besar. Menurut Mondy (2008:132), rekrutmen adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk mengisi lowongan dalam organisasi. Sedangkan menurut Handoko (2008:69), rekrutmen merupakan proses pencarian dan “pemikatan” para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Aktivitas dalam rekrutmen yang paling utama adalah menyisihkan pelamar yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan memfokuskan pada calon-calon pelamar yang akan dipanggil kembali untuk mengikuti tahap selanjutnya. Aktivitas rekrutmen dapat membangun opini publik yang menguntungkan dengan cara mempengaruhi sikap para pelamar sedemikian rupa terlepas mereka diangkat atau tidak.
Perusahaan memilih pelamar-pelamar yang kualifikasinya paling dekat berhubungan dengan deskripsi pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan. Perusahaan harus menemukan cara yang tepat untuk memotivasi pelamar-pelamar yang memenuhi syarat atau sesuai dengan kualifikasi untuk bekerja dengan baik sangat penting ketika perusahaan perlu mempekerjakan karyawan agar nantinya tidak mendapat kendala tentang motivasi karyawan.



ü  Seleksi Tenaga Kerja
Kesuksesan dan keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada kemampuannya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui bantuan para karyawannya. Seorang pimpinan selalu mengharapkan agar para karyawannya mempunyai kualifikasi sesuai dengan apa yang diharapkan. Rekrutmen tenaga kerja hendaknya dilakukan seleksi agar dapat diperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang diperlukan agar para karyawan mempunyai kualifikasi sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut Gomes (2003:117), Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seorang pelamar diterima/ditolak, tetap/tidaknya seorang pekerja ditempatkan pada posisi-posisi tertentu yang ada di dalam organisasi. Sedangkan menurut Nawawi (2001:185), seleksi adalah lanjutan dari kegiatan rekrutmen berupa pengambilan keputusan dalam menerima dan menempatkan tenaga kerja.
Berbeda cara perusahaan melaksanakan seleksi, ada yang memang direncana dan ada yang tidak terencana. Perusahaan kecil sering melakukan seleksi secara tidak terencana, kegiatan dilaksanakan ketika perusahaan baru membutuhkan tambahan tenaga kerja. Biasanya tugas ini secara langsung ditangani oleh tenaga ahli dari perusahaan itu sendiri. Tetapi pada sebagian perusahaan besar, kegiatan seleksi dilaksanakan dengan terencana, dan dikerjakan oleh bagian SDM yang berkompeten. Tugas ini ditangani oleh orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang seleksi atau tenaga ahli dari luar perusahaan.

ü  Orientasi dan Penempatan SDM
Orientasi berarti penyediaan informasi dasar berkenaan dengan perusahaan bagi karyawan baru, yaitu informasi yang mereka perlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Dengan adanya orientasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan karyawan baru pada tugas dan tanggungjawab yang akan diberian pada karyawan tersebut selain itu karyawan dapat mengenali lingkungan kerjanya dengan baik. Dalam masa orientasi tersebut dilakukan pengenalan aktifitas awal mengenai pekerjaan karyawan di tempat kerja. Kemudian karyawan tersebut mengikuti masa aktifitas pekerjaan.
Penempatan karyawan adalah penugasan (assignment) atau penugasan kembali (reassignment) seorang karyawan pada sebuah jabatan baru. Tujuan penempatan karyawan adalah untuk menempatkan orang yang tepat dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga sumber daya manusia yang ada menjadi produktif.


ü  Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Pelatihan dapat mempersiapkan karyawan untuk memiliki pengetahuan, keahlian dan kemampuan untuk dapat beradaptasi dan antisipasi terhadap perubahan-perubahan pada lingkungan bisnis, seperti yang dikemukakan Bernardin dan Russel (1993), bahwa pelatihan merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan pada pekerjaan saat ini dan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Sedangkan menurut Milkovich dan Bodreau (1997), pelatihan merupakan proses sistematis untuk mengubah kebiasaan, pengetahuan dan motivasi karyawan saat ini untuk meningkatkan kesesuaian antara karakteristik karyawan dan persyaratan perusahaan.
Menurut Listyo (2009:53) dengan adanya pelatihan yang terlembagakan dengan baik dalam suatu organisasi maka akan mendorong organisasi akan mampu meningkatkan standarnya, sehingga organisasi tersebut akan menjadi organisasi yang berkembang secara berkelanjutan (continuous improvement). Penyelenggaraan pelatihan haruslah diarahkan pada pencapaian tujuan tertentu agar efektif dan efisien. Idealnya, pelatihan haruslah diarah kan secara simultan pada pencapaian tujuan perusahaan dan karyawan. Sehingga menurut Lynton dan Pareek (1992) agar efektif, pelatihan merupakan tanggung jawab organisasi, peserta dan lembaga pelatihan serta didasarkan pada prinsip pembelajaran, terencana dengan baik dan didesain untuk merespon kebutuhan organisasi. Dua tujuan pelatihan dikemukakan oleh Handoko (1995), yaitu:
·         Pertama, pelatihan dilakukan untuk menutupi kesenjangan antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan.
·         Kedua, melalui pelatihan diharapkan terjadi peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam pencapaian sasaran kerja yang ditetapkan.

ü  Kompensasi
Malthis dan Jackson (2000:118) mendefinisikan “Kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan organisasi lainnya”. Jadi kompensasi dipandang sebagai faktor yang turut menyumbangkan andil dalam penentuan atau pemilihan tempat kerja bagi seorang karyawan.
Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian kompensasi yang dapat diberikan. Menurut Simamora (1997:540) “Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi yang bisa berupa finansial maupun non finansial”. Sedangkan menurut Hasibunan (2000:165), Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada mereka.



























BAB III
METODE PENULISAN LAPORAN KKL

A.    Lokasi / Obyek KKL
Lokasi/obyek KKL adalah PT Yakult Indonesia Persada Surabaya- Jawa Timur yang berlokasi di Ngoro Industrial Park Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur, Beroperasi pada tanggal 20 Januari 2014, Luas tanah 52.500 M2, Luas Bngunan 9.458,78 M2 dan kapasitas Produksi sebesar 3.000.000 botol/ hari.
Kunjungan dilakukan pada hari Selasa 24 Mei 2016.
Kantor Pusat
PT. Yakult Indonesia Persada
Plaza PP Lantai 7 Jl. TB Simatupang Kav 57
Jakarta 13760, Indonesia
Phone  : 021 – 87782138
Fax      : 021 - 87782139
info@yakult
PT. Yakult Indonesia Persada adalah Perusahaan Industri  yang bergerak di bidang minuman sehat keluarga yaitu “ Yakult : minuman susu fermentasi yang mengandung bakteri bermanfaat yaitu Lactobacillus Casei Shirota Strain yang bisa berperan secara optimal dalam usus manusia”.

B.     Jenis Data
Jenis data dalam laporan ini yaitu:
1.      Data Primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya,diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam hal ini diperoleh secara langsung dari hasil kegiatan dan penelitian lapangan.
2.      Data Sekunder, merupkan data yang diperoleh dari membaca literature, peraturan perundang-undangan, artikel-artikel, makalah dan sumber tertulis lainnya yang berupa dokumen- dokumen resmi.

C.    Teknik Pengumpulan Data
Metode-metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah:
1.      Observasi Pengamatan langsung di obyek KKL untuk menyusun laporan ini.
2.      Interview Proses tanya jawab langsung saat berada di obyek KKL mengenai hal-hal yang ingin dan perlu diketahui sebagai tambahan wawasan mahasiswa disamping untuk menyusun laporan KKL ini.
3.      Studi Pustaka, Studi pustaka dilakukan dengan mencari berbagai informasi tentang Manajemen SDM PT Yakult Indonesia Persada - Surabay maupun pencarian sumber-sumber tertulis dari website PT Yakult Indonesia Persada - Surabaya.












BAB IV
PEMBAHASAN HASIL KKL
A.    Gambaran Umum
https://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/12/yakult-2-copy_thumb4.jpg

a.      Sejarah Minuman Yakult
Yakult (Yakuruto) adalah minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei. Karena L. casei Shirota dapat ditemui dalam sistem pencernaan, Yakult dipromosikan sebagai minuman yang baik untuk kesehatan. Minuman yang mengandung bakteri yang bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat. Namanya berasal darijahurto,bahasaesperantountuk"yoghurt".
Yakult ditemukan oleh doktor
Minoru Shirota pada 1930. Pada 1935, ia mendirikan Yakult Honsha Co., Ltd. (Kabushiki-gaisha Yakuruto Honsha?) untuk memasarkan minuman ini. Sejak saat itu, Yakult telah memperkenalkan berbagai minuman yang mengandung bakteri Bifidobacterium breve, dan telah menggunakan lactobacilli untuk mengembangkan kosmetika. Yakult Honsha juga memainkan peran penting dalam penelitian obat kemotrapi irinotecan.
Yakult juga memiliki salah satu tim
bisbol terbesar di Jepang, Tokyo Yakult Swallows. Saat ini, Yakult diproduksi dan dijual di Jepang, Asia, Australia, Amerika Latin, dan Eropa, walaupun bakterinya masih diimpor dari Jepang.



b.      Sejarah Perusahaan
Yakult di indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) antara PT. Perkasa Simpati dan Yakult Honsha Co Ltd (Jepang).
Secara komersial Yakult mulai diproduksi pada tanggal 1 Januari 1991 dari pabrik di Jl. Kiwi Pekayon Pasar Rebo Jakarta. Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan kapasitas produksi ditigkatkan menjadi 1.800.000 botol/ hari.
Pada bulan Desember 2001 PT. Yakult Indonesia Persada menjadi PMA murni dengan permodalan dari Yakult Honsha Co. Ltd dan Yakult Management Service Co.Ltd.diJepang.
Produk minuman kesehatan Yakult sangat sensitif terhadap temperatur. Perubahan temperatur sangat berpengaruh terhadap bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang terdapat dalam minuman Yakult. Bakteri Yakult harus dipertahankan hidup, karenanya harus diusahakan agar setelah dibotolkan, bakteri-bakteri tersebut tidak lagi melakukan proses fermentasinya. Untuk itu Yakult harus selalu disimpan didalam pendingin (dibawah 10°C) karena penyimpanan didalam pendingin akan menjaga bakteri Yakult tetap non aktif. Berkenaan dengan itu untuk menjaga mutunya, distribusi Yakult ditangani langsung oleh staff perusahaan.

c.       Manfaat Meminum YAKULT
Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup kedalam usus kita. Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus.
Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
1. Mencegah gangguan pencernaan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus
4. Mengurangi racun dalam usus
5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.

d.      Yakult adalah Pelopor PREBIOTIK
Diabad 20 ilmu kedokteran mencatat perkembangan yang penting dengan ditemukannya antibiotik. Tetapi ternyata abad ini juga ditandai dengan masalah-masalah penyakit kanker, jantung dan diabetes. Dengan kata lain bahwa penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan tetapi lebih melalui perbaikan gaya hidup. Hal ini menjadikan abad 21 sebuah abad dimana pengobatan preventif menjadi fokus perhatian.
Karena komitmennya terhadap bidang pengobatan preventif, Dr. Minoru Shirota berusaha meneliti pemanfaatan mikroorganisme untuk mencegah penyakit di laboratorium mikrobiologi Kyoto Imperial University, School of Medicine.
Pada tahun 1930, usaha keras ini menjadikannya orang pertama di dunia yang berhasil menciptakan strain baru Lactobacillus casei yang unggul, dapat melewati asam lambung dan cairan empedu, mampu mencapai usus dalam keadaan hidup sehingga bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan. Bakteri ini dinamakan Lactobacillus casei Shirota strain. Meski saat itu ilmu pengobatan preventif kurang menjadi perhatian para ahli kesehatan, tetapi Dr. Shirota selalu menekankan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, beliau juga menyampaikan ide mencegah gangguan pencernaan dan menjaga usus tetap sehat adalah kunci menuju hidup sehat dan panjang umur.
Setelah sukses dengan penemuannya, Dr. Shirota menciptakan minuman susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain hidup yang dinamakan Yakult. Dr. Shirota bercita-cita agar manfaat Yakult dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia. Karena itu selain dibuat dengan harga terjangkau, sejak tahun 1964 Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan, kemudian negara Asia lainnya, Australia dan dipasarkan di Eropa tahun 1990-an. Walaupun awalnya hanya dipandang sebelah mata oleh para ahli di Eropa, tetapi setelah manfaatnya dapat dirasakan, perhatian terhadap Lactobacillus casei Shirota strain meningkat. Istilah probiotik pun menjadi populer terutama setelah media masa tertarik oleh hasil penelitian kerjasama antara Yakult dengan universitas-universitas di Eropa. Sejak saat itu dunia kesehatanpun berpaling ke konsep pencegahan penyakit melalui konsumsi probiotik secara teratur dan peningkatan kesehatan dengan probiotik dilakukan setiap hari oleh 25 juta orang di 27 negara diseluruh dunia.

e.       Visi dan Misi
§  Visi
Menyehatkan pencernaan untuk tubuh kita
§  Misi
Sebagai Pelopor Prebiotik minuman Yakult yang sehat yang membantu dalam menjaga usus”.

B.     Deskripsi bidang yang dipilih sesuai topik
Sumber daya manusia yang bergabung dengan PT. Yakult Indonesia Perada adalah para tenaga profesional yang memiliki kompetensi khusus di bidang minuman sehat keluarga. Perusahaan Yakult ini melandasi bahwa perlu adanya manajemen sumberdaya strategi karena berkaitan erat dengan menyediakan pelayanan yang masuk akal dengan rencana perusahaan

C.    Hasil analisis perbandingan teori dan praktek
1)      Sumber Daya Manusia PT Yakult Indonesia Persada
Sumber daya manusia yang bergabung dengan PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan.Pengembangan SDM mengacu kepada manajemen SDM berbasis kompetensi yang mengintegrasikan semua kebijakan dibidang karir, pelatihan, rekruitmen, penilaian /prestasi kerja dan lain sebagainya.

2)      Pengelolaan Manajemen SDM PT Yakult Indonesia Persada
Pada saat ini , PT Yakult Indonesia Persada memiliki 300 orang pekerja. Walaupun proses pembuatan yakult menggunakan mesin-mesin yang canggih tetap saja harus menggunakan tenaga kerja manusia untuk mengontrol mesin-mesin yang sedang dalam proses pembuatan yakult, juga untuk memeriksa kualitas yakult yang sudah jadi.
Selain itu yakult juga menggunakan tenaga pekerja untuk menyalurkan yakult dari pabrik ke distributor agar dapat sampai ke tangan masyarakat. Contohnya dengan sistem direct sales dan yakult lady. Jika tidak ada mereka mana mungkin yakult dapat sampai di tempat distributor atau tangan masyarakat.
Dan untuk perencanaan produksi, pengendalian produksi, pengendalian mutu dan pemeliharaan mesin dan peralatannya juga membutuhkan tenaga kerja manusia.

a.      Perencanaan SDM
Sumber Daya Manusia perusahaan telah merencanakan berbagai strategi SDM untuk mendukung strategi pelopor probiotik minuman sehat keluarga. Misalnya, dengan memberikan pelayanan melalui web, selain itu mengirimkan tenaga peneliti perusahaan dari Indonesia untuk melakukab study di Jepang. Erat kaitannya dengan teknologi yang dikembangkan di perusahaan Yakult yang ada di Jepang. Dalam memformulasikan Strategi SDM mereka, Manajer SDM harus memikirkan tiga Tantangan mendasar yaitu: (Seperti pada PT Yakult), keharusan mendukung produktivitas dan upaya peningkatan kinerja perusahaan. Dengan globalisasi ekonomi dunia, kompetisi telah meningkat dengan sangat cepat dan itu membutuhkan peningkatan kinerja organisasi secara terus menerus.
Karyawan memainkan peranan yang makin luas dalam usaha perbaikan kinerja pengusaha. Karena itu semua elemen yang berhubungan dengan organisasi kinerja tinggi – seperti produksi berbasiskan teknologi dan tim berbasiskan teknologi butuh komitmen dan kompetensi karyawan tingkat tinggi. Sehingga fokus perhatian SDM adalah pada mendorong kemampuan kompetitif dengan mengelola kinerja karyawan, secara umum dengan membangun organisasi kinerja tinggi dan terukur.
(Berkaitan dengan dua pertama) adalah dibebankannya peran yang sangat penting dalam pengelolaan kinerja, sehingga SDM harus terlibat lebih jauh dalam mendesign-tidak hanya melaksanakan-rencana stratejik perusahaan. Sehingga dalam memformulasikan strategi, manajemen puncak butub masukan dari para manajer yang bertanggung jawab mempekerjakan, memberi pelatiahan pada karyawan.


b.      Rekrutmen SDM
PT Yakult Indonesia Persada merekrut atau mempekerjakan (memecat) Karyawan, di sini Perusahaan menggunakan tenaga kerja dari wilayah sekitar pabrik sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap penduduk di lokasi perusahaan khusunya Sukabumi sebagai tempat pabrikasi yang menerapkan Otonomi daerah,

c.       Seleksi Tenaga Kerja
Proses penyeleksian awal yang dilakukan oleh PT Yakult adalah dengan mengecek persyaratan yang sesuai dengan kualifikasi atau job description yang dibutuhkan oleh perusahaan itu sendiri dan dikirim oleh calon karyawan di email perusahaan. Setelah dilakukan penyeleksian awal, para calon karyawan yang sesuai dengan kriteria akan dihubungi oleh pihak perusahaan.

d.      Orientasi dan Penempatan SDM
PT Yakult melakukan masa orientasi yaitu dengan melakukan standar kriteria bagi ara pelamar. Dengan adanya standar tersebut bertujuan untuk memberitahukan pada calon karyawan job des apa yang dibutuhkan perusahaan. Masa orientasi dilakukan melakukan pengenalan aktifitas awal mengenai pekerjaan karyawan di tempat kerja. Kemudian karyawan tersebut mengikuti masa aktifitas pekerjaan. Apabila dari jobtest tersebut karyawan baru melakukan pekerjaan dengan baik dan memenuhi persyaratan jobtest maka akan diangkat menjadi pegawai tetap.

e.       Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Sementara itu untuk mendorong kualitas kewaspadaan dari PT Yakult Indonesia Persada selalu memberikan pelatihan kepada karyawannya dalam hal peningkatan hardskill dan softskill tentang penguasaan secara teknis terhadap peralatan dan mesin –mesin yang digunakan untuk memproduksi yakult.
Selain itu, inti dari rencana strategi PT Yakult Indonesia Persada adalah selalu menjadi yang dinamakan rencana strategi sebagai pelopor probiotik minuman sehat keluarga. Dengan menggunakan sistem direct sales melalui armada yakult dan yakult lady yang bertugas mengantarkan yakult ketangan konsumen.
Sumber Daya Manusia perusahaan telah merencanakan berbagai strategi SDM untuk mendukung strategi pelopor probiotik minuman sehat keluarga. Misalnya, dengan memberikan pelayanan melalui web, selain itu mengirimkan tenaga peneliti perusahaan dari Indonesia untuk melakukab study di Jepang. Erat kaitannya dengan teknologi yang dikembangkan di perusahaan Yakult yang ada di Jepang.

f.       Fungsi Kompensasi
selain itu PT Yakult Indonesia Persada juga memberikan Reward kepada karyawannya sehingga meningkatkan motivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja, serta ada kompensasi bagi karyawan dan membawanya ke Jepang untuk sebagai bentuk penghormatan dan hadiah kepada karyawan yang berprestasi; dan menambah (menghilangkan) produk dan jalur produk, disini Perusahaan Yakult terus menambah unit kerja di berbagai pelosok nusantara sehingga dapat mencapai target pangsa pasar. Dengan kata lain, implementasi melibatkan, menggunakan, dan mengaplikasikan seluruh fungsi menejemen, perencanaan, pengorganisasian penyusutan staff, memimpin dan pengontrolan.























BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil Kegiatan Kuliah Lapangan (KKL) ini, maka akhirnya penulis dapat menggambarkan bagaimana cara PT Yakult Indonesia Persada  dalam mengelola manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) sehingga menghantarkan PT Yakult Indonesia Persada pada posisi saat ini.
Pengelolaan manajemen SDM pada PT Yakult Indonesia Persada berkaitan dengan perencanaan SDM, perekrutan karyawan, penyeleksian, pelatihan terhadap karyawan, dan penilaian, dapat disimpulkan :
(1)   Perencanaan SDM PT Yakult Indonesia Persada selalu melibatkan kepala departemen atau manager untuk mengkonfirmasi setiap kebutuhan
(2)   Rekrutmen PT Yakult Indonesia Persada dilakukan secara periodik setahun sekali dan hanya diumumkan melalui situs resmi perusahaan www. Yakult. Co .id
(3)   Proses seleksi tenaga kerja PT Yakult Indonesia Persada dilkukan sesuai job description yang diinginkan perusahaan.
(4)   PT Yakult Indonesia Persada melakukan masa orientasi yaitu dengan melakukan pengenalan pada perusahaan
(5)   Program pelatihan dan pengembangan karyawan diperuntukkan bagi semua karyawan yang benar-benar ingin memajukan skill para karyawan.
(6)   PT Yakult Indonesia Persada memberikan kompensasi bagi karyawan berupa gaji pokok yang sesuai dengan UU Ketenagakerjaan mengenai Upah Minimum Kota/Kabupaten. Selain gaji pokok karyawan, karyawan yang target atau yang lebih dari target akan mendapatkan kompensasi yang lebih.










DAFTAR PUSTAKA
Dari Internet
HYPERLINK"http://www.yakult.co.id/produk.html" http://www.yakult.co.id/produk.html
HYPERLINK "http://www.yakult.co.id/profil.html" http://www.yakult.co.id/profil.html



























DOKUMENTASI KUNJUNGAN PT Yakult Indonesia Persada